Taman Wisata Iman, Sidikalang
Kabupaten Dairi merupakan salah satu daerah di Sumatera Utara yang memiliki
potensi wisata yang indah dan berhawa sejuk. Salah satu potensi wisata di daerah itu yang kini sudah dikenal di nusantara dan mancanegara, adalah Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo di Kecamatan Sitinjo.TWI merupakan objek wisata religius. Di
Objek wisata TWI dibangun di atas areal tanah seluas 13 hektar dan berjarak 10 Km dari Kota Sidikalang ibukota Kabupaten Dairi dan 158 Km dari Kota Medan dengan jarak tempuh lebih kurang 3 jam.
TWI sebagai objek wisata religius memiliki keunikan karena sebagian besar wisatawan yang berkunjung bukan hanya sekedar menikmati keindahan alam di lokasi wisata tersebut, juga melakukan ibadah menurut agamanya baik secara pribadi maupun berkelompok.
Memang menurut Bupati Dairi DR MP Tumanggor, didampingi Dandim 0206 Dairi Letkol Inf Zukhriadi dan Ketua DPRD Leonard S Samosir dalam suatu perbincangan dengan SIB belum lama ini, TWI yang dibangun sejak tahun 2000 diharapkan selain bisa menjadi salah satu objek wisata primadona di Sumatera Utara juga diharapkan sebagai pusat penyembuhan bagi para penderita narkoba, disamping tujuan utama agar setiap pengunjung dapat meningkatkan kualitas keimanannya sesuai dengan agama yang dianutnya.
Selanjutnya Pemkab Dairi ingin menjadikan TWI sebagai gambaran terjalinnya kerukunan hidup antar umat beragama khususnya di Kabupaten Dairi dan umumnya di Sumatera Utara, karena seluruh pengunjung dapat melakukan ibadahnya sesuai dengan keyakinan yang dipeluknya secara berdampingan dengan suasana yang damai dan sejuk, sekaligus mengucapkan syukur pada Tuhan yang menciptakan alam begitu indah bagi manusia.
“Tempat-tempat ibadah yang dibangun di TWI jaraknya tidak begitu jauh sehingga saat libur hampir di setiap tempat ibadah ramai dikunjungi wisatawan yang melakukan wisata rohani sambil menikmati indahnya panorama alam di lokasi wisata tersebut,” ujar Tumanggor yang mengaku berupaya menjadikan TWI sebagai salah satu daerah tujuan wisata di
TWI sebagai salah satu objek wisata rohani selain diharapkan mampu menjadi sarana peningkatan iman bagi pemeluk agama, ke depan juga akan dijadikan sebagai pusat penyembuhan bagi para penderita kecanduan narkoba.
Pemkab Dairi menurutnya berkeinginan melengkapi berbagai fasilitas lainnya termasuk penginapan dan tempat rehabilitasi bagi para pecandu narkoba, sehingga dapat dirawat di lokasi tersebut baik penanganan melalui bimbingan agama maupun penanganan secara medis.
Keberadaan TWI memang bukan saja menjadikan Kabupaten Dairi kini dikenal di nusantara maupun manca negara, namun juga memikat para investor baik dalam negeri maupun asing, untuk menanamkan modalnya di daerah penghasil kopi itu.
Hal itu diakui oleh Bupati Dairi yang telah banyak didatangi para investor yang sebelumnya datang berkunjung ke TWI. Setelah melihat potensi alam di Kabupaten Dairi justru berminat untuk menanamkan modalnya.
“Beberapa investor seperti dari Singapura dan
TWI juga memberikan “keuntungan” bagi Pemkab Dairi karena secara tak diduga Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan dari retribusi pengunjung sebesar Rp 50 juta TA 2006. Namun pertengahan Juni saja sudah diperoleh Rp 149,6 juta yang berarti telah terlampaui 200%.
Menurut Kadis Keparhub Kabupaten Dairi MG Lingga, SH target tersebut tercapai karena tingkat kunjungan wisatawan baik lokal dan mancanegara ke TWI dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan.
“Setiap hari libur, jumlah pengunjung ke TWI bisa mencapai 2000-3000 orang dengan pendapatan antara Rp 2 juta-Rp 3 juta. Sedangkan hari biasa pendapatan rata-rata Rp 100 ribu-Rp 200 ribu. Hal ini membuktikan TWI sudah dikenal dan semakin diminati wisatawan sebagai salah satu daerah kunjungan wisata di Sumatera Utara,” paparnya.
Upaya ke depan menurut Bupati Dairi, untuk semakin mempopulerkan TWI sebagai salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Dairi, Dinas Keparhub Dairi akan semakin gencar melakukan promosi dan meningkatkan fasilitas untuk kenyamanan pengunjung.
Semoga TWI sebagai objek wisata rohani dapat menjadi objek wisata multi guna. Selain sebagai objek religius, pemikat investor dan pusat penyembuhan bagi pecandu narkoba juga menjadi objek wisata yang membanggakan bagi masyarakat Sumatera Utara khususnya masyarakat Dairi sehingga dapat memberikan banyak “berkah” untuk mendukung kemajuan pembangunan daerah dan peningkatan perekonomian masyarakat Dairi. Njuah-juah.....(h)
(Source: Harian SIB, 26 Juni 2006)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home